thefoodchampions – Delusional Parasitosis adalah kondisi yang bisa bikin hidup seseorang berubah drastis, seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga ini. Dia yakin banget kalau ada serangga yang bersarang di rambut dan kulit kepalanya. Karena rasa gatal dan geli yang terus-terusan muncul, dia sampai ke belasan dokter kulit, coba berbagai macam sampo, potong rambut super pendek, bahkan pernah nekat keramas pakai cairan pembersih rumah tangga. Bukannya sembuh, kulit kepalanya malah makin parah—merah, perih, dan iritasi berat.
Apa Itu Delusional Parasitosis?
Delusional parasitosis adalah kondisi psikologis di mana seseorang percaya banget kalau tubuhnya dipenuhi kutu, serangga, atau makhluk kecil lain, padahal secara medis tubuh mereka bersih-bersih aja. Ini bukan cuma halusinasi sebentar, tapi bisa berlangsung lama banget dan bikin penderitanya bener-bener stres.
Orang yang mengalami ini biasanya ngerasa gatal, kayak ada yang merayap di kulit, atau ngerasa digigit sesuatu. Tapi setiap kali mereka periksa ke dokter, hasilnya nihil — gak ada apa-apa di tubuh mereka. Tapi mereka tetap yakin banget kalau itu nyata.
Gatalnya Beneran Gak Sih?
Nah, ini bagian yang agak rumit. Gatal yang mereka rasain beneran terasa, tapi penyebabnya bukan dari hal fisik kayak kutu atau alergi. Gatalnya bisa berasal dari otak yang ngirim sinyal ke tubuh, padahal gak ada alasan medis yang jelas. Otak mereka mengira ada bahaya, padahal kenyataannya enggak.
Jadi bukan berarti mereka ngarang atau pura-pura, ya. Mereka bener-bener ngerasain semua itu, cuma penyebabnya datang dari pikiran, bukan dari luar tubuh.
Kok Bisa Gitu?
Delusional parasitosis bisa terjadi karena beberapa hal, contohnya:
- Stres berat
- Kecemasan tinggi
- Depresi
- Masalah neurologis atau kejiwaan, kayak skizofrenia atau gangguan bipolar
Kadang juga bisa muncul karena efek samping obat-obatan tertentu, atau kalau seseorang udah kesepian banget dan terlalu fokus sama tubuhnya sendiri.
Yang bikin tricky, orang yang kena delusional parasitosis biasanya susah percaya sama dokter. Mereka bisa datang ke banyak dokter kulit, minta obat ini itu, bahkan sampai bawa “bukti” kayak serpihan kulit, rambut, atau debu yang katanya serangga — padahal itu bukan.
Bedanya Sama Masalah Kulit Beneran
Gimana cara bedain delusional parasitosis sama alergi atau penyakit kulit beneran?
- Tes Medis Gak Menunjukkan Apa-Apa
Orang yang punya gangguan ini hasil tes darah, kulit, atau cek kutunya bersih semua.
- Nggak Ada Tanda Fisik yang Konsisten
Kadang mereka punya luka atau bekas garukan, tapi itu karena mereka garuk terus, bukan karena kutu beneran.
- Keyakinan Kuat Meski Udah Dijelasin
Kalau orang punya alergi, mereka bisa terima diagnosa dan minum obat. Tapi kalau delusional parasitosis, mereka tetap yakin ada serangga bahkan setelah dijelaskan berkali-kali.
- Bawa “Bukti” Serangga yang Nggak Ada
Mereka sering bawa benda yang menurut mereka itu serangga. Padahal kalau dicek di lab, itu cuma kulit kering, rambut rontok, atau kotoran biasa.
Gimana Perasaannya Buat yang Ngalamin?
Pasti capek banget. Bayangin kamu ngerasa gatal setiap hari, tidur nggak nyenyak, dan setiap orang bilang kamu cuma ngarang. Rasanya kayak dunia gak percaya sama kamu, padahal kamu merasa ada sesuatu yang salah di tubuhmu. Banyak dari mereka jadi stres, menarik diri dari orang lain, bahkan depresi.
Beberapa orang bisa sampai merusak kulit mereka sendiri gara-gara terus-terusan garuk atau coba “ngambil” serangga yang mereka pikir ada di dalam kulit. Ini jelas bahaya banget dan bisa jadi infeksi serius.
Bisa Sembuh Gak?
Bisa banget. Tapi perlu penanganan yang tepat. Karena ini masalah di pikiran, maka penanganannya juga lewat pendekatan psikologis, misalnya:
- Psikoterapi
Terapi ngobrol sama psikolog atau psikiater bisa bantu banget. Tujuannya buat ngebantu mereka ngerti kalau penyebab gatal itu bukan karena serangga.
- Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter bisa kasih obat antipsikotik atau antidepresan buat bantu stabilin pikiran dan emosi mereka.
- Support dari Keluarga dan Teman
Ini juga penting. Jangan langsung nge-judge atau bilang “itu cuma di pikiran kamu.” Tapi coba dengerin dulu, lalu bantu pelan-pelan buat cari pertolongan profesional.
Kisah Nyata: “Saya Merasa Ada Serangga di Kepala”
Salah satu kasus yang pernah diceritakan adalah seorang ibu rumah tangga yang percaya banget kalau ada serangga di rambut dan kulit kepala dia. Dia udah ke belasan dokter kulit, gonta-ganti sampo, potong rambut super pendek, bahkan sempat keramas pakai cairan pembersih rumah tangga karena dia yakin itu bisa “membunuh serangganya.” Bukannya sembuh, kulit kepalanya malah jadi luka dan iritasi parah. Dia juga sering begadang karena gak bisa tidur—tiap malam ngerasa kayak ada yang jalan-jalan di kulit kepalanya.
Nggak cuma itu, dia juga jadi menarik diri dari keluarga dan tetangga karena takut mereka ikut “terinfeksi.” Hidupnya jadi penuh kecemasan, dan dia gak percaya siapa pun. Tapi akhirnya, setelah dibujuk oleh anaknya, dia mau ke psikiater. Di sana, dia mulai ikut terapi, ngobrol rutin, dan juga dikasih obat penenang ringan. Awalnya dia masih ragu, tapi lama-lama mulai terasa bedanya. Gatalnya berkurang, tidurnya mulai nyenyak, dan pikirannya lebih tenang. Memang nggak instan, tapi dengan dukungan keluarga dan terapi yang konsisten, kondisinya bisa pelan-pelan membaik. Kisah ini nunjukin kalau delusional parasitosis itu bisa ditangani, asal ada kesabaran dan bantuan yang tepat.
Kenapa Kita Harus Tahu Tentang Ini?
Karena delusional parasitosis itu nyata, dan sering banget gak dikenali. Kita perlu lebih peka, biar gak langsung ngecap orang “halu” atau “lebay” ketika mereka bilang ngerasa gatal atau digigit sesuatu yang gak keliatan. Bisa aja itu bukan penyakit kulit biasa, tapi masalah yang lebih dalam.
Selain itu, ini juga ngingetin kita kalau pikiran dan tubuh itu terhubung banget. Apa yang kita pikirkan bisa ngaruh ke apa yang kita rasain di tubuh. Jadi kalau kita lagi stres atau cemas terus-menerus, bukan gak mungkin tubuh kita juga ngasih sinyal yang aneh-aneh.
Akhir Kata
Delusional parasitosis mungkin terdengar aneh dan bikin heran, tapi gangguan ini nyata dan bisa dialami siapa aja. Rasa gatal dan perasaan tidak nyaman itu memang ada, tapi bukan karena kutu atau serangga, melainkan dari dalam pikiran.
Kuncinya adalah paham, sabar, dan gak langsung nge-judge. Kalau kamu atau orang di sekitar kamu ngerasa kayak gini, jangan ragu buat cari bantuan ke psikolog atau psikiater. Punya masalah mental itu bukan aib, tapi sesuatu yang bisa ditolong dan disembuhkan. Karena kadang, yang kita kira ada di luar tubuh, sebenarnya datang dari dalam diri kita sendiri.